PENGENDALIAN HAMA TIKUS DENGAN PEMELIHARAAN BURUNG TYTO ALBA di GAPOKTAN TANI JAYA ABADI DESA DOROAMPEL KECAMATAN SUMBERGEMPOL

   


          Pada saat padi dalam fase vegetatif seekor tikus mempunyai kemampuan untukmerusak antara 11-176 batang padi per malam. Sedangkan pada fase generatif (bunting hingga panen) semakin meningkat menjadi 24-246 batang per malam. Pada tingkat kerusakan yang berat, biasanya hanya tersisa beberapa baris tanaman terutama pada bagian tepi (Direktorat Bina Perlindungan Tanaman, 1992 dan 2001 dalam Melhanah   et   al,   2012).   

Tikus sebagai binatang pengerat, memenuhi kebutuhan hidupnya mengerat batang padi dengan perbandingan 5 : 1, yaitu 5 batang padi dikerat hanya untuk mengasah giginya agar tidak bertambah panjang dan 1 batang padi dimakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ( Imanadi, 2012)

Di Desa Doroampel Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung  hama Tikus  merupakan hama utama pada tanaman padi.  Kerusakan yang diakibatkan hama tikus cukup luas dan hampir terjadi setiap musim. Tikus menyerang semua stadium tanaman padi, baik vegetatif maupun generatif, sehingga menyebabkan kerugian ekonomis yang berarti.   

Salah satu cara pengendalian tikus yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan burung hantu (Tyto alba). Burung  hantu  merupakan  musuh  alami yang dapat memberikan prospek yang baik dalam mengendalikan tikus. 

Pemanfaatan burung hantu adalah cara pengendalian tikus yang ramah lingkungan, karena dengan memanfaatkan burung hantu, lingkungan tidak akan tercemar oleh racun ataupun zat polutan lainnya. Burung hantu aktif pada malam hari (nocturnal), tidak bersifat migratory, dapat dikembangkan di areal persawahan, dapat bersarang pada kandang buatan (gupon) dan umumnya sebagai binatang penetap 1,6 – 5,6 km sekitar sarang.

Melihat sangat bermanfaatnya keberadaan Burung Hantu Tyto Alba, di Desa Doroampel pada Tahun 2021 Gapoktan Tri Jaya Abadi mengajukan Proposal  tentang RUBUHA  kepada Kepala agar kegiatan tersebut menjadi prioritas. Dan pada Bulan Maret Tahun 2021 telah dipasang 6 buah RUBUHA (Rumah Burung Hantu )   TYTO ALBA guna untuk mengendalikan perkembangan Hama Tikus.

                                     (penulis Titik Sriani, SP dan wirawan rubi permana)

Postingan populer dari blog ini

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL)

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DI KELOMPOK WANITA DESA MIRIGAMBAR DUSUN MIRIDUDO KECAMATAN SUMBERGEMPOL