Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

MEMUNCULKAN JIWA SENI, INFORMASI DAN BISNIS PENYULUH

Gambar
P ada tanggal 11 Juni 2012 seluruh BPP yang ada di Kabupaten Sumbergempol disibukkan dalam menghias, dan mempersiapkan isian stan untuk disajikan dalam pembukaan pameran, pameran yang akan dibuka oleh  Bupati Tulungagung Bapak Heru Cahyono pada tanggal 12 Juni 2012 tersebut berjudul Pameran Produk Unggulan Hasil Produksi Pertanian. Setiap stan menyajikan semua produk unggulan dari wilayah kecamatan masing - masing yang diharapkan dapat dipertemukan antara pembeli maupun distributor dengan produsen di daerah - daerah sehingga mampu terjalin kerjasama dalam memperluas pemasaran produk. Para anggota BPP yang terdiri dari penyuluh pertanian juga disibukkan dengan sajian informasi tentang kegiatan, program dan teknologi yang telah dilakukan pada masing - masing BPP kemudian diwujudkan dalam bentuk seni dalam menghias stan. Sehingga ungkapan informasi teknologi dan jiwa seni dapat dipadu diwujudkan sehingga mampu menarik pengunjung, memberikan contoh dan dialog teknologi pertanian sekaligu

MARI KITA WUJUDKAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI

Gambar
STAN BPP SUMBERGEMPOL Setiap setahun sekali pameran pertanian diselenggarakan di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) atau biasa dikenal lambau oleh masyarakat sekitar, dimana setiap stan diisi oleh BPP seluruh kecamatan di kabupaten Tulungagung yang menampilkan produk unggulan dan kegiatan penyuluhan. BPP Sumbergempol yang berpartisipasi dalam mengisi stan mengambil tema Mewujudkan Kawasan Rumah Pangan Lestari, hal ini bertujuan mengajak pengunjung yang hadir di stan BPP Sumbergempol untuk bisa dan mau memanfaatkan lahan pekarangan disekitar rumah guna menambah pendapatan atau mengurangi pengeluaran keluarga, bisa menciptakan yang beragam, bergizi, berimbang, aman dan halal, untuk keindahan rumah.  Produk Rambak Lele, Kripik dan telur asin Produk unggulan BPP Sumbergempol Berbagai produk hasil dan olahan pertanian Produk-produk unggulan yang disajikan oleh BPP Sumbergempol antara lain jamu jawa (beras kencur, sinom, kunirasem) dari desa Sumberdad

TANAH, KOMPOS, DAN PETANI

Oleh: M Agung Wahyudi Kondisi tanah pertanian saat ini menunjukkan   kerusakan   cukup parah,   dimana usaha pertanian kurang menarik lagi, setelah di analisa lebih lanjut dalam usaha tani   sering terjadi kerugian, biaya produksi jauh lebih tinggi   di banding hasil produksi, hal ini di sebabkan prilaku petani yang mengejar produksi tinggi tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan sehingga tanah menjadi rusak, hal ini di buktikan dengan produksi hasil bumi yang terus menurun kualitasnya maupun kuantitasnya, konsumsi pupuk kimia dari tahun ketahun terus mengalami kenaikan yang tajam, karena tanah sudah tidak mempunyai daya ikat lagi terhadap unsur hara, dari hasil analisa BPTP Jawa timur kandungan C Organik tanah tingal 1-2% saja padahal tanah bisa dikatakan subur memerlukan kandungan C Organik minimal   5%. Untuk membuat tanah kembali menjadi subur perlu tindakan nyata dari petani dengan cara menambahkan mikro organisme pengurai tanah yang menguraikan bahan-bahan organik tana

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DI KELOMPOK WANITA DESA MIRIGAMBAR DUSUN MIRIDUDO KECAMATAN SUMBERGEMPOL

Gambar
Pemanfaatan Pekarangan Pemanfaatan lahan pekarangan merupakan salah satu kegiatan yang bisa menciptakan penganekaragaman konsumsi pangan. Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman, guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif, dan produktif. Program demplot pekarangan adalah pemanfaatan lahan kosong di sekitar rumah. Program ini bertujuan untuk menciptakan sumber pangan lokal dan meningkatkan kesejahteraan para petani dan keluarganya. Dengan menanam sayur-sayuran, buah-buahan dan ternak itik diharapkan dapat menciptakan sumber pangan yang bergizi, beragam, dan berimbang. Pemanfaatan halaman rumah Sejak 2011 lalu, kelompok wanita di Desa Mirigambar, Dusun Miridudo, telah melaksanakan program demplot pekarangan dengan memanfaatkan lahan masing-masing angotanya yang berjumlah 27 anggota kelompok. Mereka menanam sesuai ajuran program demplot tersebut. Sel